top of page

5 Kesalahan Umum dalam Penyusunan Laporan Keuangan dan Cara Menghindarinya

Writer: Catet AcademyCatet Academy



Laporan keuangan memang penting banget buat ngecek kesehatan finansial bisnis, baik yang skala kecil maupun besar. Tapi, penyusunan laporan keuangan itu nggak selalu gampang, dan sering banget kita melakukan kesalahan tanpa sadar. Nah, di artikel ini, kita bakal bahas lima kesalahan umum yang sering terjadi saat menyusun laporan keuangan, plus tips buat menghindarinya. Yuk, simak biar laporan keuangan kamu jadi lebih rapi dan terpercaya!


1. Mencampur Uang Pribadi dengan Uang Bisnis

Ini mungkin salah satu kesalahan paling umum yang sering dilakukan terutama oleh bisnis kecil atau pemula. Karena merasa bisnisnya masih kecil, banyak yang mencampur keuangan pribadi dan bisnis tanpa sadar. Hasilnya? Uang bisnis jadi nggak jelas, dan laporan keuangan pun jadi kacau.


Cara Menghindarinya: Buka rekening bank terpisah untuk bisnis kamu, bahkan jika bisnisnya masih kecil. Ini akan bikin kamu lebih gampang memantau aliran uang masuk dan keluar untuk bisnis. Selain itu, catat setiap transaksi, baik kecil maupun besar, agar nggak ada yang terlewat.


2. Tidak Melacak Pengeluaran Kecil

Pengeluaran kecil sering kali diabaikan karena dianggap nggak terlalu penting. Padahal, pengeluaran-pengeluaran kecil ini kalau dijumlahkan bisa berdampak besar pada laporan keuangan. Contohnya, biaya alat tulis, transportasi, atau bahkan kopi yang dibeli saat meeting.


Cara Menghindarinya: Catat semua pengeluaran, sekecil apa pun itu. Sekarang banyak aplikasi keuangan yang bisa membantu kamu mencatat pengeluaran secara cepat dan mudah. Dengan begitu, laporan keuangan kamu jadi lebih akurat dan mencerminkan pengeluaran bisnis yang sebenarnya.


3. Tidak Memisahkan Aset dan Kewajiban dengan Jelas

Aset dan kewajiban adalah dua hal yang berbeda, tapi sering kali tercampur dalam laporan keuangan. Ini bisa bikin bingung saat membaca laporan dan juga berisiko buat keputusan bisnis ke depan.


Cara Menghindarinya: Pastikan kamu tahu mana yang masuk kategori aset (seperti uang tunai, inventaris, dan piutang) dan mana yang termasuk kewajiban (seperti hutang atau pinjaman). Pisahkan keduanya dengan jelas dalam neraca, supaya kamu tahu persis kondisi finansial bisnis kamu.


4. Mengabaikan Rekonsiliasi Bank

Rekonsiliasi bank adalah proses mencocokkan saldo dalam laporan keuangan dengan saldo di rekening bank. Banyak yang malas melakukannya karena menganggap prosesnya ribet, padahal rekonsiliasi ini penting banget buat memastikan semua transaksi sudah tercatat dengan benar.


Cara Menghindarinya: Luangkan waktu minimal sebulan sekali untuk rekonsiliasi bank. Ini nggak harus ribet kok, kamu cuma perlu memastikan semua transaksi yang tercatat di laporan sudah sesuai dengan yang ada di rekening bank. Kalau ada yang nggak cocok, cari tahu penyebabnya dan perbaiki.


5. Mengabaikan Penyusunan Laporan Arus Kas

Arus kas atau cash flow sering kali dilupakan, terutama oleh usaha kecil. Padahal, laporan arus kas bisa memberi gambaran jelas tentang aliran uang masuk dan keluar, dan apakah bisnis memiliki cukup uang untuk operasional harian.


Cara Menghindarinya: Jangan cuma fokus ke laporan laba rugi atau neraca, tapi pastikan juga menyusun laporan arus kas. Ini penting buat memastikan bisnis kamu nggak cuma punya keuntungan di atas kertas, tapi juga aliran kas yang sehat.



 

Nah, itu tadi lima kesalahan umum dalam penyusunan laporan keuangan dan cara mudah buat menghindarinya. Mulai dari memisahkan uang pribadi dan bisnis, mencatat pengeluaran kecil, hingga rajin menyusun laporan arus kas, semuanya akan membantu kamu membuat laporan keuangan yang akurat dan bisa diandalkan.

Ingat, laporan keuangan yang rapi bukan cuma buat kelihatan keren atau formal, tapi juga buat memantau kesehatan bisnis secara keseluruhan. Dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas, kamu bisa lebih siap mengambil keputusan finansial yang tepat untuk kemajuan bisnis kamu.


Selamat menyusun laporan keuangan, dan semoga bisnis kamu makin sukses!

Comments


bottom of page